Kamis, 13 Oktober 2016

Misteri 'Dunia Lain' di Bawah Laut Segitiga Bermuda Terungkap?

Berbagai keanehan yang terjadi di Segitiga Bermuda masih menjadi misteri. Para peneliti terus berusaha mencari jawabannya, namun tidak berhasil. Kini, mulai ditemukan titik terang.

Wilayah Segitiga Bermuda terletak kira-kira di antara Miami (Amerika Serikat), Puerto Rico dan Bermuda. Sejak tahun 1851, di kawasan tersebut kerap dilaporkan sejumlah peristiwa misterius. Mulai dari kapal hilang, pesawat hilang, gangguan penerbangan, dan lain-lain. Kasus orang hilang saat berada di kapal yang melintasi wilayah ini juga pernah dilaporkan.

International Business Times menyebut, setidaknya ada 8.127 orang yang hilang di kawasan Segitiga Bermuda. Angka itu dihitung sejak abad ke-19. Belum jelas bagaimana perincian peristiwanya.

Peristiwa yang paling heboh adalah hilangnya lima pesawat perang milik AS Flight 19Â yang membawa torpedo pada Desember 1945 lalu. Pesawat itu tengah menjalani latihan dan terbang di sekitar Bermuda, lalu tiba-tiba hilang dari radar. Tak ada kabar dari pesawat itu. Pencarian besar-besaran dilakukan, tapi pesawat lenyap tak berbekas. Dugaan sementara, pesawat kehabisan bahan bakar dan jatuh ke lautan. Namun serpihan atau jenazahnya tak pernah benar-benar ditemukan.

Tak hanya Flight 19 saja, berlanjut setelah tahun 1945 itu, sebuah pesawat berpenumpang 32 orang juga lenyap misterius kala melintas di Segitiga Bermuda. Ke mana pesawat-pesawat itu menghilang, masih menjadi misteri.

Bertahun-tahun, spekulasi bermunculan soal fenomena di Segitiga Bermuda. Ada yang mengaitkannya dengan peristiwa alam, fenomena gaib, makhluk misterius, sampai alien. Semua yang mengemukakan teori itu punya argumen dan bukti tersendiri. Namun tak ada yang benar-benar diakui secara global.

Kini, ada kabar baik dari para peneliti di Arctic Unversity Norwegia. Mereka mengklaim ada temuan signifikan tentang fenomena di bawah laut Segitiga Bermuda. Pakar-pakar di sana menyebut ada beberapa kawah atau kubangan berbentuk mangkuk raksasa di dasar lautan, tepatnya di Laut Barents, Arktik atau di wilayah utara Norwegia dan Rusia.

Kawah-kawah di dasar laut tersebut menandakan telah terjadi ledakan besar gas metan. Dalamnya bisa mencapai 150 kaki dan lebar setengah mil. Ledakan bisa dipicu oleh kebocoran minyak dan gas yang terkubur di dasar laut. Selama dua tahun terakhir, para peneliti sudah mendokumentasikan kemunculan gas metan dari dasar laut di perairan Washington dan Oregon. Di kawasan Siberia juga ditemukan lubang-lubang kawah.

Detail soal temuan ini rencananya akan disampaikan pada pertemuan Peneliti Geo Sains Eropa di Wina, Austria, 17-22 April mendatang. Salah satu topik yang dibahas adalah pengaruh ledakan gas metan terhadap perjalanan kapal.

Meski begitu, penelitian ini belum tentu bisa menjawab keseluruhan misteri di Segitiga Bermuda. Guardian melansir, kawah di dasar laut itu tidak akan memberi jawaban soal pesawat-pesawat yang hilang misterius di udara. Tak hanya itu, kasus hilangnya kapal di Bermuda juga tak sepele. Sebab, ada orang-orang yang hilang dari atas kapal, namun bukan seisi kapal.