Jumat, 14 Oktober 2016

David Doubilet Membuka Tabir Bawah Laut Dunia

Dari deretan fotografer di National Geographic Society, satu yang paling mencolok adalah David Doubilet. Pria ini lahir di New York tahun 1946 dan mulai bersentuhan dengan laut di kawasan pesisir New Jersey. Pada umurnya yang ke-12 tahun, Doubilet mulai memotret bawah laut menggunakan Brownie Hawkeye. Namun, publikasi karya pertamanya pada tahun 1972 di Laut Merah untuk Majalah National Geographic telah membimbing langkahnya menjadi fotografer bawah laut terbaik sepanjang masa.

Sejak tahun 1976, David Doubilet menjadi fotografer di National Geographic dan  karyanya telah dipublikasikan untuk beragam kisah. Doubilet menyelam di Samudra Pasifik, Selandia Baru, Indonesia, Kanda, Jepang, Papua, hingga Atlantik. Fotografi bawah air telah membawanya menyelami Delta Okavango di Botswana dan Sungai St. Lawrence di Kanada. Doubilet juga memotret bangkai pesawat terbang dan kapal yang karam saat Perang Dunia II di Pasifik. Ia memutuskan untuk menghadirkan cerita yang kurang populer tapi harus diberitahukan kepada warga dunia.

Doubilet menaruh minat yang besar terkait perubahan laut dan ekosistemnnya. Dia memotret dari Khatulistiwa hingga ke Kutub. Dalam usianya yang sudah tak lagi muda, semangat Doubilet tetap menggema. Doubilet tetap mengambil foto-foto dari berbagai belahan bumi. Baginya, fotografi adalah bahasa universal yang mampu menenangkan jiwa, mengubah pandangan, bahkan mengubah perilaku.

Doubilet memang telah menyelam di berbagai belahan dunia untuk menangkap misteri yang ada di lautan dan menghadirkannya dalam selembar foto. Dengan selembar foto mungkin kita bisa semakin sadar dan mengerti, bahwa laut dan seluruh kekayaannya harus tetap dijaga.